Selepas masa reformasi, “keterbukaan” bukan hanya hadir bagi masyarakat sipil di Indonesia, namun juga bagi kekuatan kapital dan oligarki. Konglomerasi pun turut mendominasi praktik bermedia hingga pada pertumbuhannya di medium digital masa kini. Dengan iklim semacam ini, keberadaan media independen yang memiliki keberpihakan pada kelompok marjinal dan hak asasi manusia menjadi semakin krusial dalam upaya merawat demokrasi. Lantas, bisakah media-media independen hidup di Indonesia? Apa saja yang menjadi tantangannya dan apa yang bisa publik lakukan untuk mendukung keberlangsungan media independen?
New Naratif mengajakmu untuk hadir dalam Menarasikan Indonesia: Independensi Media, Partisipasi Publik, dan Solidaritas Asia Tenggara. Diskusi ini merupakan kegiatan peluncuran buku New Naratif: Menarasikan Indonesia yang berisi 12 berita khas dan 5 komik pilihan dalam bahasa Indonesia yang diproduksi oleh New Naratif dan INSISTPress.
Kegiatan ini menghadirkan kontributor buku Febriana Firdaus (jurnalis) dan Iskandar Salim (komikus), serta penanggap Fahri Salam (wartawan dan editor) untuk mendiskusikan naskah-naskah yang termuat, isu-isu seputar jurnalisme dan ekosistem media independen di Indonesia, serta pentingnya solidaritas publik untuk mendorong demokrasi di Asia Tenggara.
Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk umum.
Kami tunggu kehadiranmu!