Related Articles
Kami Senantiasa Ada Di Sini
Orang-orang non-biner bukanlah tren baru; kami senantiasa ada di sini. Ini saatnya dunia melihat dan merayakan keberadaan kami.
Menjura Kepada Kehidupan Trans di Asia Tenggara: Para Seniman Merespon Transgender Day of Remembrance 2022
Editorial Manager New Naratif, Bonnibel Rambatan, bercakap-cakap dengan lima seniman trans lainnya yang berkarya untuk memperingati Transgender Day of Remembrance tahun ini.
Seniman Jes & Cin Wibowo, Asmara S. Wigati, Remi Fatamorgana, Frank Lazuardi H., Coccariae
Trigger warning: Diskusi tentang transphobia, kekerasan, dan bunuh diri.
Sepuluh Tahun Setelah Badai Haiyan: Penyintas LGBTQ+ Masih Berjuang Demi Hak Legal
Hampir satu dekade setelah tragedi Haiyan, komunitas LGBTQ+ masih berjibaku demi menempatkan nama mereka di daftar penerima hunian di Filipina Tengah. Terlepas dari tantangan berat ini, mereka terus berjuang demi perlindungan legal mereka.
Kerinduan Si Bebek Kecil
Tidak hanya manusia yang dapat merasakan kehilangan dan kerinduan akibat kematian mendadak. Karya Jing Ying mengeksplorasi dampak emosional kematian manusia pada binatang, membalik stereotip lawas yang menganggap alam akan lebih baik tanpa manusia. Dalam karya yang indah ini, si bebek kecil merasakan duka akibat kematian sahabat manusianya. Mengapa? Alasannya menjadi pekerjaan rumah pembaca untuk mengartikannya sendiri.
Baterai
Satu lagi eksplorasi elemen tradisional, karya Korionto menggambarkan dunia pasca-apokalips. Dalam cerita ini, candi-candi yang tertinggal ternyata mengandung sel-sel pembangkit tenaga listrik, sementara menari bisa mengisi daya baterai. Namun, sebenarnya bukan kegiatan berjogetnya yang memberikan energi, tapi kepedulian kolektif yang diperlihatkan orang queer satu sama lain, kepedulian untuk dapat mengatasi transfobia yang bercokol dalam diri mereka sendiri serta prasangka-prasangka lain, memperbolehkan mereka untuk mencintai diri mereka sendiri secara utuh.